Jakarta –
India dikabarkan mulai mengenakan pajak buat minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Hal itu dijalankan untuk menekan impor dan menolong petani di negara tersebut.
Indonesia ialah produsen sawit hingga CPO paling besar di dunia. Sementara India dikenali menjadi mengimpor besar komoditas tersebut dari Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bersamaan India ialah negara yang memerlukan CPO dari Indonesia. Namun jika ada kebijakan tersebut pihaknya akan menyaksikan menyerupai apa perkembangannya.
“Kan mereka yg perlukan, bukan kami kan. Ya nanti kita lihat (seperti apa kebijakan dari India),” kata ia dijumpai di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).
Dalam peluang yg sama, Staf Pakar Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional Kemendag Bara Krishna Hasibuan juga mengatakan akan menyaksikan menyerupai apa kebijakan itu akan dibentuk oleh India.
| Baca juga: Perjanjian dengan Uni Eropa Ditarget Kelar September, Ekspor Sepatu Bebas Pajak! |
“Ya pasti ini akan itu ya. Ini kita lagi baca kalian belum tahu. Kalau betul-betul nanti kita akan minta klarifikasi ke India,” terangnya.
Sebagai keterangan, dikutip dari Reuters, India sedang menimbang-nimbang buat pengenaan pajak impor minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari dari luar negeri.
Menurut sumber Reuters itu, langkah tersebut kemungkinan mulai diumumkan dalam beberapa ahad mendatang. Adapun tujuan dari kebijakan itu bagi meredam seruan dan meminimalisir pembelian minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari dari luar negeri.
Simak Video: Eks Mendag Lutfi Dicecar 63 Pertanyaan soal Kasus Migor oleh Kejagung
Leave feedback about this