
Jakarta –
Pemerintah lewat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menentukan mulai launching materi bakar minyak atau BBM rendah welirang di Indonesia. Lantas, kapan BBM itu tersedia secara umum?
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menyampaikan, Pertalite dan Pertamax kandungan sulfurnya masih berada di atas 400 ppm. Padahal, persyaratan welirang global cuma berkisar 50 ppm.
Baca juga: Pengetatan BBM Subsidi Kaprikornus 1 Oktober? Menteri ESDM Bahlil Bilang Bengini |
Kaimuddin menjelaskan, materi bakar rendah welirang tersebut berasal dari kandungan yg serupa dengan Pertalite dan Pertamax. Hanya saja, proses produksinya dilaksanakan berlainan dan menghasilkan kandungan sulfurnya rendah.
![]() |
Hingga di saat ini, pemerintah belum menyeleksi nama untuk BBM rendah welirang tersebut. Pihaknya sanggup saja merubah atau menjaga namanya. Dia juga belum sanggup mengungkap kapan materi bakar itu tersedia di pom bensin.
“BBM-nya itu yang ditawarkan merupakan BBM yg rendah welirang atau comply dengan Euro IV. Unfortunately, BBM yg ditawarkan Pertamina di sekarang ini belum sanggup penuhi welirang 50 ppm. Maka kami merasa penting dan urgent bagi pemerintah mendukung Pertamina menawarkan BBM berkualitas,” ujar Kaimuddin di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Kamis malam (13/9).
Kaimuddin menjelaskan, meski terdapat peningkatan ongkos bikinan bagi BBM rendah sulfur, tetapi tidak ada peningkatan harga. Kata dia, pemerintah akan menanggungnya lewat budget negara atau APBN.
“Kita tak ada rencana mengoptimalkan harga BBM subsidi, yang ada kami perbaiki kualitasnya, tadi telah disebut, biayanya naik dong? Siapa yang bayar, pemerintah lewat APBN,” ungkapnya.
Lebih jauh, beliau menegaskan, kilang-kilang Pertamina terus disiapkan buat memproduksi BBM rendah welirang tersebut. Menurutnya, bikinan akan dilaksanakan sedikit demi sedikit dan dimulai dari kilang yang sudah bersiap.
“Jadi gini, kilang Pertamina ada 6 plus impor, jadi dari kilang itu sanggup keluar beberapa jenis BBM, jadi beberapa kali enam ada 12 timeline. Misal satu hingga enam bikinan solar, tujuh hingga 12 bensin. Nanti ditanya 1 hingga 12 siapnya kapan?” tuturnya.
![]() |
Namun, di segi yang lain ada kesadaran bahwa subsidi dan kompensasi di sekarang ini belum sempurna sasaran. Itulah mengapa, penyaluran BBM bersubsidi dengan kandungan rendah welirang tersebut akan disertai dengan penerapan penyaluran BBM subsidi sempurna sasaran.
“BBM subsidi hari ini disinyalir belum sempurna sasaran, makanya kami ajukan penyaluran BBM sempurna sasaran yang di sekarang ini sudah dimulai dari solar,” terangnya.
“Caranya bagaimana? Misalnya ada kendaraan yang tak lagi sanggup mengisi BBM subsidi. Kita siapkan mekanismenya. Kalau menerapkan skenario yg beredar di media, yg terdampak cuma 7 persen dari total kendaraan,” kata beliau menambahkan.

Video: Pertamina Pastikan Stok BBM Kondusif Selama Masa Idulfitri 2025
Video: Pertamina Pastikan Stok BBM Kondusif Selama Masa Idulfitri 2025
bbm rendah sulfurpemerintah indonesiakemenko marvespertaminabbm
Leave feedback about this