20 April 2025
Infrastruktur

Pengusaha Minta Pemerintah Tidak Hentikan Proyek Strategis Gegara Efisiensi

Pasca Lebaran, proyek pembangunan sejumlah ruas tol kembali bergeliat. Salah satunya proyel pembangunan Tol Becakayu Seksi 2A.
Ilustrasi/Foto: Rengga Sancaya

Jakarta

Lembaga Komunikasi Jasa Konstruksi Indonesia (FKJKI) menyodorkan rekomendasi strategis terhadap pemerintah terkait kebijakan efisiensi budget yang tengah diambil. Dalam hal ini, jangan hingga pembangunan proyek strategis terusik hingga akibatnya mangkrak.

Ketua FKJKI Andi Rukman Karumpa menekankan pentingnya mempertahankan keberlanjutan proyek strategis, utamanya yg sudah berjalan, biar tidak mangkrak. Hal ini menurutnya utama buat mempertahankan perkembangan ekonomi.

“Pemerintah mesti menentukan proyek-proyek yang telah berlangsung tidak terhenti alasannya yaitu efisiensi anggaran. Ini penting bagi mempertahankan perkembangan ekonomi dan mempercepat pembangunan infrastruktur yg menjadi fondasi pembangunan nasional,” ujar Andi, dikutip dari informasi tertulis, Sabtu (8/2/2025).

Baca juga: Pengusaha Konstruksi Mau Ikut Bangun Jalan bagi Perlancar Distribusi MBG

FKJKI juga merekomendasikan relaksasi regulasi bagi memudahkan jalan masuk pendanaan dan perizinan proyek infrastruktur. Andi meyakini, langkah ini mulai mendorong percepatan pembangunan yg lebih efisien di tengah suasana ekonomi yg sarat tantangan.

“FKJKI juga berharap pemerintah menentukan keberlanjutan proyek kawasan dengan mendorong pemerintah kawasan tetap mengalokasikan budget pembangunan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menentukan keberlanjutan proyek di daerah. Andi berharap pemerintah sentra mendorong pemerintah kawasan tetap mengalokasikan budget pembangunan, meski ada kebijakan efisiensi.

Menurutnya, pelaku kerja keras sektor konstruksi memiliki akad sarat dalam mendukung upaya pemerintah meraih swasembada pangan. UMKM sektor konstruksi juga siap berperan aktif dalam melakukan pekerjaan bagi pembangunan maupun perbaikan infrastruktur sekolah maupun layanan kesehatan.

Tidak hanya menampilkan masukan terhadap pemerintah, Andi mengatakan, pihaknya juga mengajak perusahaan konstruksi bagi menyesuaikan diri dengan melaksanakan efisiensi internal. Salah satu langkah yg disarankan merupakan lewat training dan sertifikasi guna mengembangkan daya saing anggota dalam proyek swasta maupun internasional.

“Kami mulai mendorong perusahaan-perusahaan konstruksi buat terus mengembangkan kompetensi lewat training dan sertifikasi. Ini penting biar mereka tetap kompetitif dan mampu berkompetisi di pasar global,” kata Andi.

Baca juga: Prabowo Serahkan Infrastruktur ke Partikelir, Kontraktor Incar Proyek Ini

FKJKI juga berkomitmen membantu UKM konstruksi biar sanggup masuk ke rantai pasok industri besar dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Andi berharap rekomendasi FKJKI ini sanggup menjadi contoh bagi pemerintah dan pelaku industri konstruksi dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan.

Ad interim itu, Sekretaris Jenderal FKJKI Sigit Adjar Susilo mengatakan, kebijakan efisiensi budget sanggup menyebabkan terhambatnya pembangunan infrastruktur penting, akan dari kepraktisan pendidikan, kesehatan, hingga jalan masuk jalan yang mendukung distribusi barang dan jasa.

Sigit juga berharap, pemerintah sanggup menimbang-nimbang langkah mitigasi yg lebih efektif guna mempertahankan stabilitas dan keberlanjutan sektor konstruksi.

“Selain itu, perlu ada peraturan dari pemerintah bagi mengakselerasi denah pembiayaan inovatif yang melibatkan swasta biar proyek-proyek infrastruktur tetap berlangsung meskipun budget terbatas,” kata Sigit.

pembangunan infrastrukturkonstruksi

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video