20 April 2025
Energi

Pemerintah Kerjakan Aktivitas B40, Dpr Bilang Begini

BBM B40 mulai diujicoba untuk kendaraan roda empat. B40 ialah materi bakar biodiesel adonan minyak sawit 40%.
Foto: Rifkianto Nugroho

Jakarta

Pemerintah sudah tentukan target alokasi B-40 sebesar 15,6 juta kiloliter (kl) pada 2025, yg berisikan 7,55 juta kl bagi sektor Public Service Obligation (PSO) dan 8,07 juta kl bagi sektor non-PSO. Dengan implementasi ini, aktivitas B-40 diperlukan mampu meminimalkan devisa negara sampai Rp147,5 triliun pada tahun ini.

Menanggapi hal tersebut Komisi XII dewan perwakilan rakyat RI Alfons Manibui mengungkapkan langkah ini dapat memperkuat ketahanan energi nasional. Alfons juga menyebut hal ini bisa berkontribusi pada efisiensi anggaran, pengurangan impor serta mendukung agresi ramah lingkungan.

“Sejak aktivitas biodiesel ditangani pada 2020, kami sudah mencatat pengurangan sebesar Rp38 triliun. Nilai ini selalu bertambah setiap tahunnya, dan dengan penerapan B-40 pada 2025, pengurangan devisa diproyeksikan mulai jauh lebih besar,” ujar Alfons dalam pemberitahuan tertulis, Rabu (19/2/2025).

Selain mendorong pencapaian ketahanan energi, aktivitas biodiesel juga berkontribusi besar kepada efisiensi budget negara. Pengurangan impor solar yang signifikan akan menekan pengeluaran negara.

“Dengan penerapan biodiesel, impor solar Indonesia selalu menurun. Pada 2014, kami masih mengimpor 11,475 juta kl, sementara pada 2023 angka ini telah menyusut menjadi 5,145 juta kl. Dengan implementasi B-40, impor solar diproyeksikan akan kian menyusut secara signifikan,” terperinci Alfons.

Selain faktor ekonomi, Alfons juga menyinari bahwa aktivitas biodiesel sejalan dengan janji Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Pemanfaatan B-40 sanggup menolong menekan emisi karbon dan mengembangkan mutu udara.

“Biodiesel yakni energi yg lebih higienis dibandingkan solar konvensional. Dengan kandungan nabati yg lebih tinggi, emisi karbon yang dihasilkan juga lebih rendah. Ini menjadi langkah kasatmata bagi Indonesia dalam mendukung transisi energi yang ramah lingkungan,” tegasnya.

Ia menyertakan bahwa swasembada energi menjadi salah satu prioritas penting Kepala Negara Prabowo Subianto, yg dalam pelaksanaannya ditangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat selaku Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.

Dengan keberlanjutan aktivitas biodiesel, Alfons optimistis Indonesia akan makin mendekati prospek swasembada energi yang tak hanya efisien secara anggaran, tetapi juga ramah lingkungan dan mempunyai pengaruh positif buat perekonomian nasional.

ketahanan energiemisi karbon

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video